5 Mitos Pelembab Wajah yang Menyesatkan


Berbagai pakar kecantikan selalu menyerukan mengenai pentingnya pemakaian pelembab wajah. Krim moisturizer ini dipercaya dapat menghidrasi kulit dan membuatnya awet muda.

Namun sayangnya, ada banyak informasi yang salah mengenai manfaat krim pelembab dalam menjaga kecantikan. Berikut 5 mitos yang harus berhenti kamu percaya dari moisturizer.

1. Semua krim pada dasarnya sama
Kebanyakan pelembab memiliki beberapa kombinasi bahan oklusif untuk membuat kuliat terhidrasi. Setiap produk berbagi bahan dalam beberapa konsentrasi formula, yang berbentuk krim atau lotion. Tidak ada produk yang berukuran sama, jadi pilih pelembab yang benar-benar tepat untuk kulitmu.

2. Kulit tergantung pada pelembab
Banyak faktor yang menyebabkan kulit menjadi dehidrasi, termasuk genetika, paparan air, cuaca, obat-obatan dan pengatur udara yang di pasang di rumah. Untuk itu sangat penting melembabkan kulit setiap hari tanpa perlu takut ketergantungan.

3. Kulit berminyak tak butuh pelembab
Menurut Barankin, kulit berminyak justru membutuhkan pelembab bebas minyak untuk menghidrasi kulit, dan mencegahnya tambah berminyak. Menurutnya, cari pelembab berkandungan asam hyaluronic.

4. Pelembab yang mengandung tabir surya sudah cukup SPF
Dalam cuaca hujan, mungkin pelembab dengan SPF mungkin cukup melindungi kulit. Namun, dalam cuaca panas tetap disarankan untuk mengenakan tabir surya ber-SPF tinggi untuk memberikan perlindungan UVA lebih baik lagi.

5. Selalu gunakan pelembab untuk kulit kering
Pelembab idealnya harus diterapkan ketika kulit lembab. Barankalin menyarankan untuk mencuci muka dan menepuk-nepuknya dengan lembut. Jaga jarak hingga 2-3 menit sebelum mengenakan pelembab. Hal ini bermanfaat mengunci kelembaban sebelum kult benar-benar kering saat akan diulaskan krim moisturizer.

0 Response to "5 Mitos Pelembab Wajah yang Menyesatkan"

Post a Comment